http://www.inkaikotadepok.blogspot.com

November 23, 2012

Christo takluk di Tangan Juara Dunia


Paris – Meski darah bercucuran di pelipis kirinya, karateka Indonesia Christo Mondolu tampil gemilang pada Kejuaraan Dunia Karate Senior 2012 di 21 di Omnisport de Paris Bercy, Paris, Prancis, Rabu (22/11) malam atau Kamis dini hari WIB. Dia mampu melangkah sampai babak ketiga kejuaraan yang diikuti karateka dari 113 negara itu sebelum ditaklukkan juara dunia asal Azerbaijan Raphael Aghayev.
Christo mendapat luka sejak menjalani babak pertama menghadapi karateka Rumania P Popa. Hebatnya, karateka yang ikut kejuaraan dunia sejak 2006 ini mampu bertahan meski harus berbalut perban di kepala. Dengan pengalamannya yang cukup mumpuni di ajang-ajang internasional, dia akhirnya menundukkan karateka Rumania tersebut.
Hal sama terjadi pada babak kedua. Dia juga mampu mengendalikan pertandingan meski harus berkali-kali memperbaiki ikatan perban di kepala lewat bantuan tim medis. Dengan mental kuat dan spirit fighting yang besar, dia akhirnya  melewati babak kedua dengan cemerlang setelah mengalahkan karateka Inggris A. Brown.
Sayang, pada babak ketiga Christo bertemu lawan yang sangat tangguh. Dia tak punya pilihan karena harus menghadapi juara dunia Aghayev. Dan, ini menjadi momentum yang membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.
Aghayev yang dikenal lentur dan memiliki teknik-teknik luar biasa, benar-benar  mengendalikan pertandingan. Alhasil, Christo hanya jadi bulan-bulanan sang juara dunia. Apalagi, konsentrasinya memang sudah tak padu karena cedera pelipis kiri yang dialaminya sejak babak pertama. Christo pun menyerah dengan skor telak 0-10.
”Dia bermain sangat luar biasa. Saya benar-benar tidak bisa mengimbangi kecepatan dan variasi teknik yang dimilikinya. Apalagi, kondisi luka saya juga sangat mengganggu,” ujar Christo.

Meski begitu, Christo mengaku kekalahan ini menjadi pengalaman berharga baginya. Dia sama sekali tidak kecewa  dengan kegagalan itu, justru dia menjadikan momentum itu sbeagai pelajaran sangat berharga.
”Saya bangga bisa kalah di tangan juara dunia. Jelas, ini pengalaman dan pelajaran berharga bagi karier karate saya. Ini juga menjadi kejadian yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidup saya,” tambah Christo.
Hal senada disampaikan Manajer Djafar E. Djantang. Dia menyatakan rasa salutnya kepada Christo yang telah berjuang dalam keadaan cedera. Dia juga menilai kekalahan itu wajar terjadi karena Aghayev adalah karateka terbaik dunia saat ini.
“Saya salut kepada Christo. Dia telah mampu menunjukkan kekuatan fisik dan mentalnya di kejuaraan dunia ini. Dan,kekalahan yang menimpanya pun sangat wajar karena dia berhadapan dengan juara dunia dan karateka terbaik saat ini,” kata Djafar.
Sementara itu, karateka Indonesia lainnya, Umar Syarief, juga mengapresiasi penampilan Christo. Dia menilai juniornya sudah menunjukkan kualitasnya sebagai karateka dunia. “Mungkin kalau lawannya bukan Aghayev, peluang Christo masih terbuka lebar. Jadi, saya salut terhadap Christo. Di sisi lain, saya juga mengapreasiasi   Aghayev. Dia itu sebetulnya cedera kaki. Namun, dia tetap mampu menunjukkan kualitas terbaiknya hingga lolos ke final,” kata Umar.
Sementara itu, pada pertandingan hari ini, Kamis (22/11), Indonesia akan menurunkan tiga karateka pelatnasnya.  Di kelas 60 kg putra, Donny Dharmawan yang mendapatkan bye pada babak pertama, akan bertaruh menghadapi pemenang duel karateka Prancis J. Lopes dan karateka Turki A. Kaya.
Sementara di kelas -67 kg putra, Jintar Simanjuntak kembali akan membela Indonesia dengan menghadapi karateka Denmark C. Olsen pada babak pertama. Terakhir, karateka putri Nurhadiyanti Fitrianingsih yang juga bye di babak pertama, akan tampil melawan pemenang laga karateka Norwegia B. Alstadsaether dengan karateka Bosnia -Herzegovina.