http://www.inkaikotadepok.blogspot.com

Desember 02, 2012

KEJUARAAN DUNIA KARATE 2012


Gagal di Prancis, Jajaki TC di Eropa

Minggu, 25-11-2012 04:02
Umar Syarief. FOTO: SPORTIPLUS.COM (sp+)
ADA pelajaran dari kegagalan karateka Indonesia di Kejuaraan Dunia 2012 Prancis. TC di Eropa dijajaki PB FORKI.

Memang, target yang diusung 10 karateka saat tampil di Prancis tak muluk. Mereka cuma diharapkan pulang bawa oleh-oleh peringkat 4 nomor kata atau kumite beregu putra. Sayang, itu pun gagal dicapai. Para karateka Merah Putih terhenti sebelum jejaki zona 4 besar. 

Di kata beregu, tim Indonesia disingkirkan Uzbekistan. Di kumite beregu, tim Indonesia takluk di hadapan Turki. Bahkan, dalam repechage, Umar Syarief dkk dibekap Belanda. Pencapaian tertinggi diukir Christo Mondolu. Ia melangkah sampai babak 3 di kelas individ -75 kg putra. 

Kejuaraan Dunia memang berbeda dengan premier league yang selalu jadi ajang manis buat Indonesia meski ke-2 event di bawah naungan WKF. Ajang 2 tahunan yang tahun ini digulir di Paris, Prancis, itu diikuti 113 negara. Terjun pula para jawara dari Spanyol, Jepang, dan tentu tuan rumah Prancis. 

PB FORKI mengaku belajar banyak dari pengalaman di Omnisport de Paris Bercy. Bahkan, demi sukses di SEA Games XXVII-2013 Myanmar, PB FORKI berikhtiar jalani TC di Eropa. Negara di Benua Biru memang jadi kiblat karate dunia. Sebutlah Spanyol, Italia, dan Prancis. 

"Tim karate Indonesia harus jalani lebih banyak kompetisi. TC di Eropa bisa jadi pilihan utama," kata Ketua Umum PB FORKI Hendardji Soepandji, Sabtu (24/11). 

Banyak faktor yang perlu dievaluasi dari penampilan karateka Indonesia di Prancis. Semisal soal teknik. Tampak betul teknis karateka Indonesia masih di bawah lawan.  

"Soal negara buat TC karate Indonesia, kami segara membahasnya," tandas Hendardji.

Di Prancis, nomor kumite dikuasai negara-negara Eropa, yakni Turki dan Prancis. Turki lolos ke final, Sabtu (24/11), seusai tekuk Indonesia 3-1. Poin semata wayang Indonesia direngkuh Umar di kelas 84 kg. Ia unggul 3-0 atas karateka Turki. 

Jintar Simanjuntak, Caesar Hutagalung, dan Donny Dharmawan menyerah di hadapan lawan. Kondisi serupa terjadi saat repechage melawan Belanda. Lagi-lagi hanya si geak Umar yang mampu toreh poin. 

"Kegagalan di Prancis memberi banyak pelajaran. Itu penting bagi persiapan kami memburu target utama mempertahankan gelar juara umum cabor karate di SEA Games. Masih cukup waktu buat berbenah. Apalagi, BRI sebagai bapak angkat cabang karate konsisten mendukung peningkatan prestasi karate Indonesia," papar Hendardji. 

Itu dibenarkan pihak BRI. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat BRI M Ardiansyah mengaku senang jadi bapak angkat cabang karate. Memang, para karateka Indoneisa belum tunjukkan prestasi dunia di tengah persaingan yang begitu ketat. Tapi, Ardiansyah menyebut prestasi karate Indonesia terus menapak maju. 

"Tetap ada kemajuan. Saya harap karate Indonesia bisa juara umum lagi di SEA Games dan suatu saat lahirkan juara dunia," tutur Ardiansyah. 

Pada SEA Games XXVI-2011 Jakarta-Palembang, tim karate Indonesia kemas 10 medali emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Prestasi itu bangkitkan kembali reputasi Merah Putih di kawasan Asia Tenggara. Lebih dari sekadar mempertahankan, PB FORKI tegas menyatakan ingin selalu jadi juara umum di mana pun SEA Games digelar.