Kontingen Indonesia gagal memenuhi target meraih dua medali emas dalam kejuaraan karate dunia WKF Premier League yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu-Minggu (23-24/6).
Tim Merah putih hanya mampu memperoleh satu medali emas lewat Tim Indonesia 1 pada nomor Kata beregu putra yang diawaki Aswar, Faizal Zainuddin dan Fidelys Lolobua. Selebihnya, Indonesia hanya mendapat empat perunggu.
Namun demikian, tim yang sudah dipersiapkan sejak April lalu itu berhasil menempati posisi lima besar di bawah Iran, Jepang, Prancis dan Korsel. Target itu dibebankan oleh PB Forki, selaku induk cabang olahraga karate di Tanah Air.
Adapun, empat perunggu masing-masing dipersembahkan Tim Indonesia 1 dan 2 nomor Kata beregu putri, Tim Indonesia 2 pada nomor Kata beregu putra dan nomor Kumite perorangan putri -60 yang dipersembahkan Yellovin Prasetyo Piscessa.
Kemenangan trio Kata beregu putra atas Iran di babak final tak lepas dari taktik yang ditunjukkan sangat menawan. Menurut Fidelys, pihaknya terpaksa memakai jurus Anand di partai puncak tersebut lantaran musuh sudah mengetahui taktik sebelumnya, yaitu Suparinpei.
"Lawan biasa melihat kami bermain dengan jurus Suparinpei, jadi kami ubah jadi Anand. Apalagi, wasitnya dari Jepang, biasanya mereka lebih suka dengan seni Anand," kata Fidelys.
Ketiga karateka itu yakin bakal menjuarai WKF Premier League sedari awal. Pada putaran pertama, mereka berhasil mengalahkan karateka lapis ketiga asal Jepang. "Kemenangan ini kami persembahkan untuk guru kami yang baru meninggal beberapa waktu lalu," ujarnya.
