Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB Forki) menargetkan meraih 10 medali emas di ajang kejuaraan karate SEAKF II di Clark, Pampagna, Filipina yang berlangsung mulai Jumat (19/4) hingga Minggu (21/4).
Hal itu ditegaskan Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji, Kamis (18/4).
Wartawan Media Indonesia Achmad Maulana dari Filipina melaporkan, dengan raihan 10 medali emas, Indonesia akan bisa mempertahankan gelar juara umum di SEAKF I di Thailand tahun lalu.
"Kesepuluh medali emas tersebut kita targetkan masing-masing tujuh dari atlet senior dan tiga dari junior atau kadet. Kenapa junior target kita lebih sedikit karena kita tidak turun dengan kekuatan penuh," jelas Hendardji.
Menurut Hendardji, untuk kategori senior, medali emas diharapkan diraih dari nomor kumite perorangan putra dan putri. Sedangkan dari nomor kata, Forki berharap merebut emas dari kata beregu putra-putri dan perorangan.
"Sedangkan tiga emas untuk kelas junior diharapkan bisa didapat dari nomor kata beregu putra-putri dan perorangan," jelasnya.
Lebih jauh, Hendardji mengatakan peluang untuk mencapai target medali emas dan mempertahankan gelar terbuka lebar. Namun, ia menegaskan tim karate Indonesia tetap harus mewaspadai lawan-lawan tangguh terutama dari Malaysia.
"Sebenarnya semua lawan berat. Tapi untuk karateka yang paling kita waspadai adalah dari Malaysia. Pembinaan karate mereka sangat terprogram," kata Handardji.
Hal yang sama diungkapkan manajer tim karate Indonesia Djafar Djantang. Menurutnya, saat ini, kekuatan karate di negara-negara Asia Tenggara sudah merata dan berkembang.
Forki menjadikan ajang SEAKF II sebagai salah satu persiapan menghadapi SEA Games XXVII Myanmar.
Selain kejuaraan ini, Forki juga akan menerjunkan para karateka pelatnas ke beberapa kejuaraan internasional sebelum berlaga di Myanmar Desember mendatang.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji, Kamis (18/4).
Wartawan Media Indonesia Achmad Maulana dari Filipina melaporkan, dengan raihan 10 medali emas, Indonesia akan bisa mempertahankan gelar juara umum di SEAKF I di Thailand tahun lalu.
"Kesepuluh medali emas tersebut kita targetkan masing-masing tujuh dari atlet senior dan tiga dari junior atau kadet. Kenapa junior target kita lebih sedikit karena kita tidak turun dengan kekuatan penuh," jelas Hendardji.
Menurut Hendardji, untuk kategori senior, medali emas diharapkan diraih dari nomor kumite perorangan putra dan putri. Sedangkan dari nomor kata, Forki berharap merebut emas dari kata beregu putra-putri dan perorangan.
"Sedangkan tiga emas untuk kelas junior diharapkan bisa didapat dari nomor kata beregu putra-putri dan perorangan," jelasnya.
Lebih jauh, Hendardji mengatakan peluang untuk mencapai target medali emas dan mempertahankan gelar terbuka lebar. Namun, ia menegaskan tim karate Indonesia tetap harus mewaspadai lawan-lawan tangguh terutama dari Malaysia.
"Sebenarnya semua lawan berat. Tapi untuk karateka yang paling kita waspadai adalah dari Malaysia. Pembinaan karate mereka sangat terprogram," kata Handardji.
Hal yang sama diungkapkan manajer tim karate Indonesia Djafar Djantang. Menurutnya, saat ini, kekuatan karate di negara-negara Asia Tenggara sudah merata dan berkembang.
Forki menjadikan ajang SEAKF II sebagai salah satu persiapan menghadapi SEA Games XXVII Myanmar.
Selain kejuaraan ini, Forki juga akan menerjunkan para karateka pelatnas ke beberapa kejuaraan internasional sebelum berlaga di Myanmar Desember mendatang.
