JAKARTA - Sebanyak 36 karateka Pelatnas menjalani simulasi di Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, kemarin. Simulasi tersebut dilakukan sebagai persiapan mengikuti kejuaraan Sout East Asia Karate Federation (SEAKF) di Filipina pada 18-21 April mendatang.
Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) ingin mempertahankan juara umum di event serupa pada tahun lalu.
”Simulasi ini sebagai ajang menuju kejuaraan SEAKF. Kami mengincar juara umum lagi seperti tahun lalu di Bangkok. Berapapun medali yang diraih yang penting bisa juara umum,” kata pelatih kelas Kumite, Philip King.
Dengan digelarnya simulasi, tim pelatih juga bisa mengevaluasi kekurangan dan kelebihan masing-masing atlet. Sebelum bertanding di ajang SEAKF, pelatih masih memiliki waktu untuk membenahi kelemahan serta kekurangan atlet.
Tampil Maksimal
Dengan demikian, ketika bertarung di ajang tersebut mereka bisa tampil secara maksimal. ”Sebenarnya, setiap bulan ada simulasi. Kebetulan simulasi ini untuk persiapan ke SEAKF,” imbuhnya.
Manajer Pelatnas PB Forki, Djafar Jantang menambahkan, kejuaraan tersebut akan diikuti seluruh negara di Asia Tenggara. Indonesia juga memiliki misi lain dalam event tersebut.
Menurut Djafar, pihaknya ingin mengetahui kekuatan karateka dari negara lain. Sebab, mayoritas dari mereka adalah atlet yang akan diturunkan pada SEA Games 2013 di Myanmar. ”Kami ingin mengintip kekuatan lawan melalui kejuaraan ini. Jadi sangat bermanfaat,” terangnya.
Pada simulasi tersebut, PB Forki juga mendatangkan para wasit berlisensi internasional. Hal ini dilakukan untuk melatih keseriusan karateka Indonesia ketika menjalani kejuaraan yang sesungguhnya.
”Semua wasit hari ini berlisensi internasional. Ada yang berlisensi asia AKF dan ada juga yang berlisensi dunia WKF seperti, Donald Kolopita,” ungkapnya.
